MENGENAL STRESS AKADEMIK

Pengertian Stres Akademik

Stres akademik adalah kondisi ketika siswa memberikan reaksi dalam bentuk perilaku atau emosi yang bersifat negatif yang muncul akibat adanya tuntutan akademik atau segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.

Faktor Penyebab Stres Akademik

Walaupun disebut stres akademik, ternyata penyebabnya tidak hanya dari pelajaran atau guru di sekolah, tapi bisa juga karena tuntutan dalam keluarga, tekanan dari teman-teman sebaya, maupun kekhawatiran terhadap masa depan, baik tentang kemana akan melanjutkan kuliah, jurusan kuliah yang tepat, dan akan jadi apa sesudah lulus.

  • Beban akademik

Stres akademik paling dominan biasanya disebabkan oleh banyaknya tugas sekolah dan ujian yang harus dihadapi, dan kekhawatiran apakah kamu bisa mendapat nilai yang baik atau tidak. Karena waktu yang dihabiskan untuk belajar sangat banyak, dapat membuat siswa merasa tertekan karena kurang waktu untuk bermain atau bersosialisasi.

  • Tekanan dari keluarga

Tekanan dari keluarga adalah salah satu faktor penyebab stres yang berdampak terhadap performa akademik, seperti harapan orang tua agar anak bisa mendapat nilai yang baik, suka membanding-bandingkan, serta konflik dalam keluarga. Selain itu, kadang sikap orang tua yang mungkin ingin menunjukkan kepeduliannya dengan cara bertanya ataupun menasehati, menyebabkan rasa tidak nyaman dan membuat siswa cenderung menghindar untuk membangun komunikasi dengan orang tua.

  • Interaksi teman sekelas

Stres muncul biasanya disebabkan karena hubungan dengan teman-teman sekelas yang kurang harmonis, baik karena ada perselisihan maupun ada persaingan dengan sesama teman. Kondisi ini dapat membuat siswa merasa tidak nyaman untuk belajar di kelas yang sama. Dampaknya, siswa akan kurang bersemangat untuk belajar, sering melamun, atau melakukan tindakan lain yang dapat mengganggu.

  • Masalah terkait masa depan

Penyebab stres akademik lainnya adalah kekhawatiran maupun harapan-harapan untuk masa depan, baik tentang jurusan kuliah maupun universitas yang ingin dituju. Siswa memiliki kekhawatiran berlebih tentang masa depan, sehingga membuat sulit untuk fokus pada target yang ada saat ini.

Macam-Macam Gejala Stres Akademik

Terdapat beberapa hal yang akan dirasakan oleh siswa jika mulai merasakan stres akademik, baik secara emosional maupun fisik.

  • Gejala emosional

Beberapa tanda yang menunjukkan siswa mengalami stres adalah perasaan gelisah, cemas, sedih, dan depresi. Hal ini muncul karena siswa tersebut tidak mampu memenuhi tuntutan akademik pada dirinya.

  • Gejala fisik

Sementara dari sisi fisik yang terasa adalah rasa sakit kepala atau pusing, jantung berdebar-debar, sulit tidur, diare, serta mudah lelah. Siswa merasa kehilangan semangat untuk belajar.

Tips Menghadapi Stres Akademik

Setiap faktor penyebab stres akademik pada dasarnya membutuhkan cara penanganan masing-masing. Meskipun begitu, terdapat beberapa hal yang tetap perlu diperhatikan untuk bisa membantu siswa dalam menghadapi stres yang dirasakan.

  • Siswa diminta untuk membuat target akademik yang terukur. Target nilai setiap mata pelajaran tidak harus sama, karena kadang ada mata pelajaran yang lebih menonjol atau sebaliknya.
  • Siswa perlu belajar untuk mengelola waktunya dengan efektif. Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah menyusun agenda harian, atau yang saat ini dikenal dengan istilah Bullet Journal. Siswa dapat diarahkan untuk menuliskan apa saja tugas-tugas yang harus dikerjakan, ujian yang akan dihadapi, atau kegiatan lain seperti ekstrakurikuler dan jadwal les. Jurnal ini akan mempermudah siswa memantau kegiatan sehari-harinya.
  • Menerapkan metode pembelajaran yang variatif. Siswa juga bisa membuat jeda sekitar 10 menit pada waktu belajarnya untuk melakukan kegiatan yang membuat santai, seperti mendengarkan musik, menggambar, browsing, atau YouTube-anRefreshing singkat ini dapat membuat siswa menjadi lebih rileks untuk beralih ke kegiatan lainnya.
  • Cari waktu bersama dengan keluarga atau orang tua untuk berdiskusi masalah akademis yang dirasakan siswa. Cari titik tengah untuk bisa memastikan apakah harapan orang tua dengan siswa sesuai dan realistis untuk dicapai.
  • Pada dasarnya setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Bantu siswa untuk memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan yang ada. Kabar baiknya, Quipper Campus memiliki berbagai tes uji potensi yang dapat membantu siswa untuk lebih mengenal pribadi dan karakternya masing-masing.